Assalamu'alaikum.wr.wb
Wahai saudaraku…semoga Allah
subhanahu wata’ala senantiasa
memberikan keselamatan kepadamu dan
selalu menjaga dirimu. Janganlah engkau
merasa sayang meluangkan sedikit
waktumu untuk membaca lembaran ini.
Siapa tahu Allah subhanahu wata’ala
akan memberikan manfaat kepadamu dan
kepada kita semua.Suatu malam seorang
lelaki shalih bangun dari tidurnya…ketika
itu menjelang akhir malam mendekati
waktu Fajar… ia dapati istrinya sedang
bertahajjud, shalat dan berdoa dengan
linangan air mata, memohon kepada Allah
dengan segenap ketulusan hati. Lelaki itu
sejenak tertegun melihat keshalihan
istrinya, bagaimana dia seorang laki-laki
asyik tidur, sementara sang istri begitu
zuhud dan giat beribadah? Maka
disapanya sang istri, “Tidakkah engkau
tidur, apakah gerangan yang membuatmu
seperti itu hingga larut begini? Maka istri
yang shalihah itu menjawab, “Bagaimana
akan tidur, seseorang yang tahu bahwa
kekasihnya (Allah subhanahu
wata’ala)tidak pernah tidur?”Keutamaan
Qabliyah Shubuh
Qabliyah Shubuh yaitu shalat
sunnah dua raka’at yang
dilakukan sebelum shalat Shubuh.
Ia merupakan amalan yang paling
dicintai oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam, sebagaimana
disebutkan di dalam sabdanya,
artinya, “Dua raka’at Fajar
(sebelum Shubuh) lebih baik
daripada dunia seisinya.” Dan
dalam riwayat Muslim disebutkan,
“Sungguh dua raka’at itu (sebelum
Shubuh) lebih aku cintai daripada
seluruh dunia.” Jika dunia dengan
segenap isi dan
perbendaharaannya di mata Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam tidak
dapat menyamai dua rakaat
sebelum Shubuh maka bagaimana
lagi keutamaan shalat Shubuh itu
sendiri.Keutamaan Shalat
ShubuhSebagai Sebab Masuk
Surga dan Selamat dari
NerakaDisebutkan di dalam
sebuab hadits bahwa siapa saja
yang menjaga shalat Shubuh dan
Ashar maka akan dimasukkan ke
dalam Surga dan dijauhkan dari
api neraka. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallambersabda dalam
hadits riwayat
al-Bukhari dan Muslim, “ Barang
siapa yang shalat di dua waktu yang
sejuk maka dia akan masuk surga.”
Dan dalam hadits yang lain beliau
bersabda, “Tidak akan dijilat api
neraka seseorang yang shalat
sebelum Matahari terbit dan
sebelum tenggelam.” Yang
dimaksudkan dengan dua waktu
yang sejuk adalah waktu shalat
Shubuh dan shalat
Ashar.Disaksikan MalaikatAllah
subhanahu wata’ala berfirman,
artinya, “Dirikanlah shalat dari
sesudah Matahari tergelincir
sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) Subuh.
Sesungguhnya shalat Subuh itu
disaksikan (oleh malaikat).” (QS.
17:78)
Shalat Shubuh, disebut Qur’anul
Fajr karena bacaan al-Qur’an
pada shalat ini lebih panjang
daripada shalat-shalat yang lain,
dan shalat Shubuh ini disaksikan
oleh para malaikat. Terkait
dengan ini, Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam menjelaskan
dalam sebuah haditsnya,
“Malaikat saling bergantian dalam
mengawasi kalian semua pada
waktu malam, dan juga malaikat
pengawas di waktu siang, mereka
berkumpul pada waktu shalat
Shubuh dan shalat Ashar.
Kemudian malaikat yang berjaga
malam hari naik, lalu Allah
bertanya kepada mereka tentang
hamba-hamba-Nya sedangkan
Allah lebih tahu keadaan mereka,
“Bagaimana keadaan hamba-
hamba-Ku ketika kalian
tinggalkan? Maka para malaikat
menjawab, “Kami tinggalkan
mereka dalam keadaan shalat,
dan ketika kami datang mereka
pun juga sedang dalam keadaan
shalat.”
Sungguh bahagia orang-orang
yang mau memerangi diri,
bangkit meninggalkan kasur-
kasur mereka. Berjuang keras
melawan segala yang menariknya
ke tempat tidur, rasa kantuk,
dingin, malas dan lain
sebagainya. Mereka berharap
untuk mendapatkan tiket yang
begitu mahal, terbebas dari sifat
nifaq, dan untuk menggapai apa
yang dikabarkan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam,
masuk surga. Mereka juga ingin
mendapatkan persaksian mulia
dari para malaikat, ingin menjadi
hamba-hamba yang ditanyakan
Allah keadaannya, lalu dijawab
oleh para malaikat bahwa mereka
sedang shalat.
Allah Bersumpah dengan Waktu
Fajar. Karena besarnya
keutamaan waktu Shubuh ini
maka Allah subhanahu wata’ala
bersumpah dengan menggunakan
waktu itu, Dia berfirman, “Demi
fajar, dan malam yang
sepuluh.” (QS. 89:1-2)
Memberi Banyak Manfaat
Wahai saudaraku, merupakan ciri
khas dari shalat Shubuh ini
adalah bahwasanya dia dapat
menyegarkan dan
memperbaharui keimanan,
menghidupkan hati, melapangkan
dada, membuat jiwa penuh
dengan kebahagiaan serta
menjadikan berat timbangan amal
kebaikan.
Sesungguhnya nikmatnya tidur
pada waktu Shubuh yang hanya
sekian menit tidaklah sebanding
dengan kengerian di kubur, atau
kengerian jurang-jurang di
neraka. Kala itu seseorang hanya
mampu menggigit jari menyesal
untuk selama-lamanya seraya
mengatakan, “Wahai Rabb
kembalikan aku ke dunia, aku
akan melakukan amal shalih yang
dulu aku tinggalkan.” Betapa
celaka, kenikmatan yang di akhiri
dengan penyesalan, dan
kenyamanan yang membawa
penderita an begitu menyakitkan.
Saudaraku tercinta, cobalah kita
ingat nikmat Allah yang terus
menerus mengiringi kita tiada
henti, coba bandingkan kondisi
anda dengan kondisi orang lain.
Ketika mereka berbaring di
tempat tidur, kepala mereka
masih diselimuti oleh berbagai
beban berat, kegalauan dan
kekhawatir an, apa yang akan
dimakan besok? Sementara tubuh
diliputi rasa penat dan lelah,
setelah seharian mencari sesuap
nasi untuk menghilang kan rasa
lapar. Sebagian dari mereka
ketika bangun di pagi hari
terkadang ditemani oleh
dentuman meriam dan rentetan
tembakan senapan, sementara
perut terasa lapar sedang hawa
pun demikian dingin menyengat.
Di sisi mereka anak-anak yang
masih kecil menangis, berteriak
kelaparan dan mengeluh
kesakitan.
Adapun kita…sungguh kita dalam
keadaan aman ketika makan dan
minum, badan kita pun sehat,
masih punya kekuatan dan umur.
Maka janganlah itu semua menipu
dan membuat kita terlena, dengan
menggunakan kenikmatan
tersebut untuk kemaksiatan dan
dosa serta lupa bersyukur kepada
Allah subhanahu wata’ala yang
telah melimpahkan segala nikmat
dengan tanpa batas.
Saudaraku, apakah engkau merasa
aman ketika menuju
pembaringanmu, padahal boleh
jadi ia adalah tidur terakhirmu di
dunia. Engkau tidak bangun lagi
setelahnya dan ketika bangun
tahu-tahu engkau telah berada di
alam kubur. Maka selayaknya kita
bersiap-siap selagi kita masih
berada di dunia ini. Siapkanlah
jawaban untuk di kubur, jawaban
yang benar dan lurus tentunya.
Jangan lupa kita selalu memohon
kepada Allah subhanahu wata’ala
agar menjadikan kita semua
orang-orang yang mau
mendengarkan ucapan dan mau
mengikuti mana yang baik di
antara ucapan itu, menjadikan
akhir kehidupan kita dengan
akhir kehidupan yang baik dan
bahagia, dan mudah-mudahan
Allah subhanahu wata’ala
menolong kita untuk selalu
berdzikir mengingat-Nya,
bersyukur kepada-Nya dan
memperbaiki ibadah hanya
kepada-Nya.
Jika Shalat Shubuh Diremehkan
Allah subhanahu wata’ala
berfirman,
“Maka apabila kamu telah
menyelesaikan shalat(mu),
ingatlah Allah di waktu berdiri, di
waktu duduk dan di waktu
berbaring. Kemudian apabila
kamu telah merasa aman, maka
dirikanlah shalat itu (sebagaimana
biasa).
Sesungguhnya shalat itu
merupakan kewajiban yang
ditentukan waktunya atas orang-
orang yang beriman.”
(QS. 4:103-104)
Islam adalah jalan kehidupan
yang universal dan mencakup
seluruh sisi kehidupan manusia.
Islam merupakan sebuah ikatan
antara seorang hamba dengan
Rabbnya, Allah subhanahu
wata’alaberfirman, “Dan
(ingatlah), ketika Allah mengambil
janji dari orang-orang yang telah
diberi kitab (yaitu), “Hendaklah
kamu menerangkan isi kitab itu
kepada manusia,dan jangan kamu
menyembunyi kannya,” lalu
mereka melemparkan janji itu ke
belakang punggung mereka dan
mereka menukarnya dengan
harga yang sedikit. Amatlah
buruk tukaran yang mereka
terima.”
(QS. 3:187)
Maka seorang hamba harus
iltizam (komitmen) terhadap
kewajiban-kewajiban yang telah
ditetapkan oleh Rabbnya. Dan
Allah subhanahu wata’ala pun
telah memberikan berbagai
macam hak manusia dan berikut
keistimewaannya dan pada
akhirnya seorang hamba akan
mendapatkan haknya yang
terbesar sebagaimana disabdakan
oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam, artinya, “Dan hak
hamba atas Allah adalah Allah
tidak menyiksa siapa saja yang
tidak menyekutukan-Nya dengan
suatu apa pun.”
Allah subhanahu wata’ala
berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman,
masuklah kamu ke dalam Islam
keseluruhannya, dan janganlah
kamu turuti langkah-langkah
syaithan. Sesungguhnya syaithan
itu musuh yang nyata
bagimu.” (QS. 2:208)
Para mufassirin mengatakan
tentang makna ayat ini (yaitu),
“Terimalah Islam dengan segenap
hukum dan syari’atnya.” Allah
subhanahu wata’ala telah murka
kepada bani Israil yang hanya
menerima sebagian ajaran agama
yang mereka kehendaki serta
enggan mengerjakan sebagian
yang lainnya. Maka Allah
subhanahu wata’ala berfirman
“Apakah kamu beriman kepada
sebagian dari Al-Kitab
(Taurat) dan ingkar terhadap
sebagian yang lain?” (al
Baqarah:85)
Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu
memvonis orang yang tidak shalat
Shubuh dan Ashar dengan
berjama’ah sebagai munafiq
ma’lumun nifaq (yang nyata
nifaqnya) maka bagaimana
dengan orang yang sama sekali
tidak mengerjakan shalat,
berjama’ah maupun tidak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam juga telah bersabda,
artinya, “Tidak ada shalat yang
lebih berat bagi orang-orang
munafiq daripada shalat Subuh
dan Isya’. Seandainya mereka
mengetahui besarnya pahala
kedua shalat tersebut, niscaya
akan mendatanginya meskipun
dengan merangkak.” (HR al-
Bukhari)
Allah subhanahu wata’ala
berlepas diri dari orang- orang
yang meninggalkan shalat fardu
lima waktu, sebagaimana
disebutkan di dalam sabda Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam
artinya, “Janganlah engkau
meninggalkan shalat dengan
sengaja, karena sesungguhnya
siapa saja yang meninggalkan
shalat dengan sengaja maka
tanggungan Allah dan Rasul-Nya
telah terelepas darinya.” (HR
Ahmad dalam
al-Musnad)
Solusi
Di antara solusi yang insya Allah
dapat membantu kita menjadi
orang-orang yang dapat menjaga
shalat adalah sebagai berikut :
Hendaknya memposisikan shalat
sesuai dengan kedudukannya
dalam kehidupan kita, sehingga
dalam seluruh aktivitas kehidupan
kita senantiasa menekankan
masalah shalat ini, bukan
sebaliknya menyepelekannya.
Mempergunakan jam(bel/weker)
untuk membangunkan kita agar
tidak terlambat dalam
menjalankan shalat Shubuh.
Tidur lebih awal, agar dapat
bangun lebih awal pula, dan
usahakan melakukan pekerjaan
atau aktivitas setelah selesai shalat
Shubuh. Karena Allah subhanahu
wata’ala membagi rizki-Nya pada
waktu setelah Shubuh ini.
Membiasakan untuk membaca
dzikir dan do’a sebelum tidur,
dan memohon kepada Allah
subhanahu wata’ala agar
menolong kita untuk selalu
mengerjakan shalat.
Merasa sangat bersalah dan
berdosa ketika kita ketinggalan
shalat dan berusaha sekuat tenaga
untuk tidak mengulangi kesalahan
itu.
Dialihbahasakan dari brosur
berbahasa Arab dengan tema
Keutamaan Shalat Shubuh dan
Qabliyah Shubuh. (Khalif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar